Friday, January 23, 2009

Krisis Lingkungan Global Mengintai Kita

“Krisis ekonomi belum usai, krisis lingkungan global telah mengintai kita.” Judul menarik dan juga menyeramkan itu merupakan tema yang dikemukakan oleh Martin Khor dari Third World Network, Malaysia.

Menurut Martin, bergolaknya ekonomi global seharusnya tidak mengalihkan pikiran kita pada krisis lingkungan global. Suatu laporan yang baru-baru ini dipublikasikan mengungkapkan adanya bukti baru tekanan lingkungan dan dampak yang ditimbulkannya.

Melambatnya roda ekonomi global yang antara lain ditandai dengan menurunnya pasar bursa di AS telah menyedot perhatian banyak orang. Padahal lingkungan dunia kini berada dalam krisis dan kemungkinan menghadapi kerusakan fatal.

Krisis ekologi bukan fenomena baru, karena sudah dibicarakan sejak KTT Bumi 1992. “Yang jadi masalah sekarang tidak banyak upaya yang dilakukan, kepentingan kita pada masalah ini menurun dan situasi makin memburuk,” demikian seperti dikutip Berita Bumi edisi Mei.

Baru-baru ini Worldwatch Institute mengeluarkan laporan State of The World Report untuk 2001. Bagi mereka yang peka, laporan itu menjadi berita sedih karena memaparkan kecenderungan lingkungan global yang telah mencapai tahap berbahaya seiring datangnya abad baru.

Laporan dengan sekumpulan bukti ilmiah ini menunjukkan bahwa banyak ekosistem global yang kini di ambang bahaya. Misalnya, es di Kutub Utara, yang telah menipis 42%. Dan sekitar 27% terumbu karang dunia telah hilang. Dampaknya, sejumlah sistem ekologi yang penting juga menurun.

Degradesi lingkungan telah menghabiskan biaya sekitar 608 milyar dollar selama dasawarsa lalu, ini setara dengan empat dasawarsa sebelumnya. Kerusakan alam pada 1998-1999 sendiri telah menyebabkan lebih dari 120.000 orang mati dan jutaan orang terdesak terutama masyarakat miskin di wilayah seperti India dan Amerika Latin.

Meskipun penggunaan bahan bakar fosil secara dramatik menurun, tapi suhu bumi meningkat setinggi enam derajat di atas level tahun 1990 sebelum tahun 2100, berdasarkan model-model iklim terakhir.

Demikian pula peningkatan yang parah terjadi pada krisis air, diikuti menurunnya produksi pangan. Dan juga meningkatnya penyebaran penyakit mematikan seperti malaria dan demam berdarah.

Tanda lain penurunan lingkungan adalah ancaman punahnya lusinan spesies kodok dan amfibi lain di seluruh dunia. Ini diakibatkan karena tekanan penggundulan hutan sampai menipisnya lapisan ozon.

Tanda lain penurunan lingkungan adalah meningkatnya emisi karbon dan pemanasan global sebagai hasil dari perkembangan sektor transportasi. Kemacetan lalu lintas yang menjadi penyebab percepatan emisi karbon, diperkirakan akan terus meningkat dari tahun ke tahun di berbagai negara.

Meski saat ini negara-negara maju seperti Amerika masih menjadi negara yang terbesar menyumbang percepatan itu. Karena Amerika menggunakan lebih dari sepertiga energi transportasi dunia.
http://www.mail-archive.com/tlits@lists.colorado.edu/msg00362.html

Krisis Global yang berawal dari krisis lingkungan ?

Saat ini kita semua panik akan krisis global, beberapa negara sudah masuk dalam masa resesi, kekwatiran sudah mulai memuncak mulai dari penurunan suku bunga tiap negara sampai dengan langkah G-20 yang dianggap sebagai langkah untuk menghentikan krisis global. Ternyata krisis global yang berasal dari program ”mortage” di Amerika yang meruntuhkan lembaga keuangan seperti Lehman Brothers dkk membuat semua orang kena getah, ibarat amerika yang memakan cempedak kita yang menerima baunya plus getahnya. Memang sistem kapitalis yang sudah diagung –agungkan amerika saat ini sudah meledak, saat ini sudah mengincar korban, hingga negara yang tidak berdosa.



Krisis global merupakan pengalaman yang cukup berharga untuk kita semua, bagaimana tidak kondisi global saat ini memungkinkan semua orang untuk merasakan kondisi dibelahan manapun seperti ungkapan dunia makin kecil saja. Diperkirakan ditahun 2009 jumlah pengganguran di indonesia yang terkena PHK sekitar 2 juta orang, semua orang pusing kepala pastinya, was –was akan terkena dampak dari krisis ini, sayapun demikian.



Krisis global yang dianggap kalangan adalah krisis ekonomi karena berhubungan langsung kredit macet yang dialami program ”mortage” di amerika yang menyeret eropa, karena eropa merupakan kantong donatur untuk kredit rumah ”mortage”, sehingga uang yang dipinjam tak dapat kembali dan memerosotkan nilai beli masyarakat di amerika. Yang berakibat juga pada permintaan impor amerika menurun sehingga dollarpun tidak mengalir ke negara ketiga seperti indonesia, menyebabkan kekayaan negara (dollar) tergoncang karena dollar kembali kerumah untuk memulihkan kondisi krisis.



Budaya membeli adalah budaya yang saat ini melanda hampir disemua negara, tidak terkecuali di Indonesia, kalau kita berjalan ke supermarket atau mall tidak hentinya orang untuk berbelanja, belanja dan belanja. Gaya hidup berbelanja dianggap trend fashion dan mengikuti mode dalam pergaulan tetapi apakah kita sadar sebenarnya kita hanyalah diperalat oleh pengusaha untuk mengeruk uang sebesar – besarnya dari kita.



Dengan laju pembeli membeli barang maka akan berimbas pada lajunya ekspolitasi alam untuk dijadikan barang jadi yang akan dijual, contoh handphone pernahkah kita membayangkan bahwa komponen handphone berasal dari berbagai negara seperti cina dan afrika juga berapa banyak sumberdaya alam yang dipakai sehingga dapat sampai ke indonesia dan sampai ketangan kita. Krisis global memang akan diawali oleh krisis lingkungan, penjarahan terhadap lingkungan untuk memenuhi nafsu membeli kita. Kita tidak sadar akan hal tersebut. Kita yang mengangap diri kita pemerhati lingkungan tetapi kadang tidak pernah berfikir akan keberlanjutan lingkungan kita.



Krisis membuat kita sadar bahwa kita akan selalu untuk dipaksa membeli dan membeli sehingga roda perekonomian akan berjalan, tetapi kalau kita memahami sebenarnya produk yang kita beli hanya akan memperkaya golongan orang tertentu dan mematikan produk lokal kita. Jadi mari kita mulai membeli barang – barang lokal mulai dari makanan dan pakaian. Karena barang – barang lokal selain murah juga tidak terlalu menguras sumberdaya alam sampai ditangan kita. Berhentilah mendewakan tren fashion yang hanya akan membuat kita pusing dengan tren yang terus berubah dan iklan yang terus membuat kita harus membeli. kitapun berperan aktif dalam pengrusakan lingkungan dengan bergaya hidup konsumtif, mari kita memualai dari yang kecil sehingga akan mulai mengubah bumi ini. Belilah yang kita butuhkan saja, berhentilah menuruti hawa nafsu kita dalam berbelanja, belanjalah sesuai kebutuhan bukan keinginan. Mari kita bergerak sekarang. Sekarang dan saat ini. ()

Thursday, January 22, 2009

PIDATO OBAMA DALAM BAHASA INDONESIA

Rekan-rekan sebangsa dan setanah air:

Saya berdiri di sini hari ini terenyak oleh tugas di depan kita, berterima kasih atas kepercayaan yang Anda berikan, dan teringat akan pengorbanan oleh leluhur kita. Saya berterima kasih kepada Presiden Bush atas jasanya pada bangsa kita, dan juga atas kemurahan hati dan kerja sama yang ditunjukkannya pada masa transisi ini.

Sudah 44 warga Amerika yang diambil sumpahnya sebagai presiden. Kata-kata dalam sumpah jabatan itu telah diucapkan di masa kemakmuran dan di masa damai. Namun, ada kalanya sumpah jabatan kepresidenan itu diambil di
tengah-tengah situasi gawat dan badai yang berkecamuk. Pada saat-saat demikian, Amerika terus melaksanakan tugasnya bukan hanya karena ketrampilan atau visi mereka yang memegang jabatan tinggi, tetapi karena kita rakyat
Amerika tetap setia pada cita-cita leluhur kita dan setia pada dokumen-dokumen yang dirumuskan oleh para pendiri negara kita.

Demikianlah adanya, dan memang selalu demikianlah yang harus dilakukan oleh generasi orang Amerika yang sekarang ini.

Memang sudah dipahami bahwa kita sedang berada di tengah krisis.
Bangsa kita kini sedang terlibat perang, melawan jaringan kekerasan dan kebencian yang jauh jangkauannya. Ekonomi kita sangat lemah, akibat ketamakan dan tindakan
tidak bertanggung jawab oleh sebagian pihak, tetapi juga karena kegagalan kita secara kolektif untuk membuat pilihan-pilihan sulit, dan kegagalan kita mempersiapkan bangsa bagi abad baru. Banyak rumah yang disita, lapangan kerja menurun drastis, bisnis gulung tikar. Asuransi kesehatan kita
terlalu mahal, murid-murid sekolah kita banyak yang gagal, dan setiap hari terlihat bukti bahwa cara-cara kita menggunakan energi justru memperkuat musuh-musuh
kita dan mengancam planet kita.

Semua itu merupakan indikator krisis, yang didasarkan pada data dan statistik. Yang kurang bisa diukur tetapi tidak kurang pentingnya adalah melemahnya keyakinan di seluruh pelosok Amerika - kekhawatiran terus-menerus bahwa kemerosotan Amerika tak terelakkan lagi, dan bahwa generasi berikutnya harus mengurangi harapannya.

Hari ini saya katakan kepada kalian bahwa tantangan-tantangan yang kita hadapi adalah nyata. Tantangan ini serius dan banyak. Tidak akan mudah diatasi dan tidak bisa diatasi dalam jangka pendek. Tetapi ketahuilah ini,
Amerika, semua tantangan ini akan kita hadapi.

Pada hari ini, kita berkumpul karena kita lebih memilih harapan daripada ketakutan, kesatuan tujuan ketimbang konflik dan pertentangan.

Pada hari ini, kita berkumpul untuk menyatakan berakhirnya keluhan-keluhan kecil dan janji-janji palsu, saling-tuduh dan berbagai dogma lusuh yang sudah terlalu lama mencekik politik kita.

Negara kita masih muda, dengan meminjam kata-kata dalam Kitab Suci, saatnya sudah tiba kita menepiskan sifat ke kanak-kanakan. Saatnya sudah tiba untuk menandaskan lagi semangat kita yang tegar, memilih jalan sejarah yang
lebih baik, melanjutkan pemberian berharga, gagasan mulia yang diteruskan dari generasi ke generasi: yaitu janji yang diberikan Tuhan bahwa semua kita setara, kita semua bebas, dan semua layak memperoleh kesempatan untuk
mengejar kebahagiaan sepenuhnya.

Dalam menandaskan kebesaran bangsa kita, kita memahami bahwa kebesaran tak pernah diberikan begitu saja. Mencapai kebesaran harus dengan kerja-keras. Perjalanan yang kita tempuh tak pernah mengambil jalan pintas. Perjalanan kita bukan bagi mereka yang tidak-tabah, bukan bagi mereka yang suka bermalas-malas daripada bekerja, atau bagi yang hanya mengejar kekayaan dan
menjadi terkenal. Perjalanan kita adalah bagi mereka yang berani mengambil risiko, mereka yang melakukan hal-hal baru dan membuat barang-barang baru.
Sebagian mereka menjadi terkenal, tetapi acap kali laki-laki dan perempuan tak dikenal dalam pekerjaan mereka, yang telah mengusung kita di atas jalan berbatu-batu menuju kemakmuran dan kebebasan.

Demi kita, mereka mengemas harta milik mereka yang tak seberapa dan menyeberangi samudera untuk mencari kehidupan baru.

Demi kita, mereka banting-tulang dengan upah minim dan menetap di Pantai Barat, menahankan pukulan cambuk dan mencangkul tanah yang keras.

Demi kita, mereka bertempur dan mati, di tempat-tempat seperti Concord dan Gettysburg, Normandy dan Khe San.

Lelaki dan perempuan ini terus menerus berjuang dan berkorban dan bekerja hingga kulit tangan mereka mengelupas, agar kita bisa mengecap kehidupan
yang lebih baik. Mereka melihat Amerika lebih besar dari jumlah ambisi kita secara perorangan, lebih besar daripada perbedaan status keluarga, atau kekayaan ataupun partai atau kelompok.

Perjalanan inilah yang kita teruskan hari ini. Kita masih merupakan negara paling makmur dan paling berpengaruh di Bumi. Para pekerja kita tidak kurang produktifnya dibandingkan dengan waktu ketika krisis ini dimulai. Otak
kita masih seinventif seperti pada awal krisis ini, barang dan jasa kita masih diperlukan seperti pada minggu lalu atau bulan lalu, atau tahun lalu.
Kapasitas kita tetap tak berkurang. Tetapi masa kita untuk berdiam diri, melindungi kepentingan sempit dan menunda keputusan-keputusan yang tak menyenangkan, sudah harus berlalu. Mulai hari ini, kita harus bangkit sendiri, membersihkan debu yang menempel, dan mulai lagi bekerja
memperbaharui Amerika.

Karena ke mana saja kita melihat, ada yang harus kita lakukan. Keadaan ekonomi mengharuskan tindakan yang berani dan segera, dan kita akan bertindak bukan hanya untuk menciptakan lapangan kerja baru, tetapi untuk
meletakkan dasar bagi pertumbuhan. Kita akan membangun jalan dan jembatan, jaringan listrik dan jaringan digital yang menyuburkan perdagangan dan mengikat kita bersama. Kita akan memulihkan sains ke tempat yang selayaknya,
dan menggunakan kehebatan teknologi untuk meningkatkan mutu perawatan kesehatan dan menurunkan biayanya. Kita akan memanfaatkan tenaga matahari, tenaga angin dan lainnya untuk menjalankan mobil-mobil dan pabrik-pabrik
kita. Dan kita akan mengubah sekolah dan perguruan tinggi dan universitas untuk memenuhi tuntutan era baru. Semua ini bisa kita lakukan. Dan semua ini akan kita lakukan.

Tentu, ada orang yang meragukan skala ambisi kita - dengan mengatakan sistem ekonomi kita tidak bisa mentolerir terlalu banyak rencana besar. Daya ingat
mereka tidak cukup lama. Mereka telah melupakan apa yang dilakukan negara ini, apa yang bisa dicapai oleh laki-laki dan perempuan yang hidup bebas, apabila imajinasi digabung demi tujuan bersama, dan kebutuhan digabung dengan ketabahan.

Yang tidak dipahami oleh mereka yang sinis adalah tanah tempat mereka berpijak telah bergeser, bahwa argumen basi dalam politik yang telah begitu lama menyita waktu kita - tidak lagi berlaku. Pertanyaan yang kita ajukan sekarang bukan apakah pemerintah kita terlalu besar atau terlalu kecil,
tetapi apakah pemerintah kita bisa berfungsi, apakah pemerintah bisa menolong para keluarga mencari pekerjaan dengan upah yang layak, asuransi kesehatan yang terjangkau, dan pensiun yang berarti. Apabila jawabannya -
ya, kita berniat untuk terus bergerak maju. Apabila jawabannya tidak, programnya akan dihentikan. Dan mereka yang mengatur uang rakyat akan dimintai pertanggung- jawabannya - supaya mengeluarkan uang secara bijaksana,
mengubah kebiasaan buruk, dan melakukan bisnis kita dengan jujur - karena hanya dengan demikian kita bisa memulihkan kepercayaan penting antara rakyat dan pemerintah.

Kita juga tidak mempertanyakan apakah kekuatan pasar bebas itu baik atau buruk. Kekuatan pasar bisa membina kekayaan dan memperluas kebebasan kita.
Tetapi krisis ini telah mengingatkan kita bahwa tanpa pengawasan yang ketat, kekuatan pasar bebas itu bisa terlepas dari kontrol, dan suatu bangsa tidak bisa makmur untuk waktu lama apabila hanya mementingkan orang kaya.
Keberhasilan ekonomi kita tidak hanya tergantung pada besarnya Produk Domestik Bruto, tapi seberapa jauh meluasnya kemakmuran itu, pada kemampuan
kita memberikan kesempatan kepada tiap orang yang mau bekerja, dan bukan karena belas kasihan karena itulah jalan yang paling pasti guna mencapai kemakmuran bersama.

Mengenai pertahanan kita bersama, kita menolak dan menganggap palsu pilihan antara keselamatan dan idaman atau cita-cita kita. Para Pendiri Negara ini dihadapkan pada bahaya yang tak terbayangkan, menyusun sebuah piagam untuk menjamin supremasi hukum dan hak setiap orang, sebuah piagam yang diperkuat oleh perjuangan generasi demi generasi. Semua cita-cita ini masih menerangi
dunia, dan kita tidak akan meninggalkannya demi mencapai penyelesaian yang cepat. Karena itu, bagi semua orang dan pemerintahan yang menyaksikan pelantikan hari ini, mulai dari kota-kota yang termegah sampai ke desa kecil
di mana ayah saya dilahirkan, ketahuilah bahwa Amerika adalah sahabat setia negara dan sahabat setiap lelaki, setiap perempuan, dan setiap anak yang menghendaki masa depan yang damai dan bermartabat, dan bahwa kita siap
untuk memimpin lagi.

Ingatlah bahwa generasi-generasi sebelumnya menundukkan fasisme dan komunisme bukan hanya dengan misil dan tank, tetapi dengan aliansi yang kokoh dan keyakinan besar. Mereka memahami bahwa kekuatan saja tidak bisa
melindungi kita, dan bahwa kekuatan itu tidak memberi kita hak berbuat sekehendak hati kita. Sebaliknya mereka tahu bahwa kekuatan kita tumbuh melalui penggunaan yang bijaksana, keamanan kita berasal dari adilnya tujuan
kita, kekuatan contoh yang kita berikan, dan kerendahan hati serta kesanggupan menahan diri.

Kita adalah penjaga warisan ini. Dibimbing oleh prinsip-prinsip ini, sekali lagi kita bisa menghadapi ancaman-ancaman baru itu yang menuntut upaya lebih
besar, bahkan kerja-sama dan pemahaman lebih besar antar-negara. Kita akan mulai secara bertanggung jawab meninggalkan Irak kepada bangsa Irak, dan menempa perdamaian di Afghanistan. Bersama teman-teman lama dan bekas saingan kita, Amerika akan bekerja tanpa lelah untuk mengurangi ancaman nuklir, dan mengurangi bahaya pemanasan bumi. Kita tidak akan minta maaf
atas cara kehidupan Amerika, tidak akan goyah dalam mempertahankannya, dan bagi mereka yang hendak mendorong tujuan mereka dengan terror dan membantai
orang-orang tak bersalah, kami katakan kepada mereka, semangat kita lebih kuat dan tidak terpatahkan, kalian tidak akan unggul dari kami, dan kalian akan kami kalahkan.

Kami sadar bahwa warisan bangsa yang beraneka warna adalah suatu kekuatan, dan bukannya sebuah kelemahan. Bangsa kita terdiri dari orang Kristen dan Islam, Yahudi dan Hindu, dan bahkan orang-orang yang tidak percaya pada
Tuhan. Kita telah dibentuk oleh campuran berbagai bahasa dan kebudayaan, yang berasal dari segala pelosok dunia. Dan karena kita telah merasakan pahitnya perang saudara dan segregasi rasial, dan keluar dari masakegelapan
menjadi sebuah bangsa yang lebih kuat dan lebih bersatu, kita yakin bahwa pada suatu hari nanti semua rasa kebencian akan hilang, bahwa semua garis-garis pembatas antar suku bangsa akan luluh, dan bahwa dunia ini akan
menjadi semakin kecil. Kerendahan hati kita akan tampak dengan sendirinya, dan Amerika harus memainkan perannya dalam menyongsong era perdamaian yang baru.

Bagi dunia Muslim, kami akan mencari cara baru ke depan berdasarkan pada kepentingan bersama dan saling menghormati. Bagi para pemimpin dunia yang
berusaha menanam bibit konflik, atau menyalahkan dunia Barat atas kesulitan-kesulitan yang dialami masyarakatnya, ketahuilah bahwa rakyat Anda akan menilai Anda pada apa yang Anda bangun, bukan pada apa yang Anda musnahkan. Bagi mereka yang hendak menggenggam kekuasaan melalui
korupsi dan kekejian dan membungkam orang yang tidak setuju pada kebijakan mereka, yakinlah bahwa kalian berada pada sisi yang keliru, tapi kami akan mengulurkan tangan jika kalian tidak lagi mengepalkan tinju.

Bagi rakyat negara-negara miskin, kami berjanji akan bekerja bersama kalian untuk membuat ladang kalian subur dan membuat air bersih mengalir, untuk memberi makan tubuh yang kelaparan, dan memenuhi kebutuhan mental. Dan
kepada negara-negara seperti negara kita yang relatif menikmati kemakmuran, kita tidak bisa lagi bersikap tidak peduli pada kesengsaraan di luar perbatasan kita, dan kita tidak bisa menghabiskan sumber-sumber dunia tanpa
mempedulikan dampaknya. Karena dunia sudah berubah dan kita harus berubah dengannya.

Seraya kita mempertimbangkan jalan yang terbentang di depan kita, kita mengingat dengan rasa terima kasih orang-orang Amerika yang gagah berani, yang pada saat ini, berpatroli di gurun dan gunung yang sangat jauh. Ada
sesuatu yang hendak mereka katakan pada kita hari ini, seperti yang dibisikkan sepanjang masa oleh para pahlawan kita yang kini dimakamkan di Arlington. Kita menghormati mereka bukan hanya karena mereka menjaga
kebebasan kita tetapi karena mereka menunjukkan arti pengorbanan, kesediaan untuk mencari arti yang lebih besar dari diri mereka sendiri. Dan pada saat ini, saat yang akan tercatat dalam sejarah generasi - semangat inilah yang
harus ada pada kita semua.

Sebanyak apapun yang bisa dan harus dilakukan pemerintah, pada akhirnya kepercayaan dan tekad rakyat Amerika-lah yang diandalkan negara ini.
Misalnya kebaikan hati untuk menampung orang yang kena musibah walaupun tidak kita kenal, atau pekerja yang tanpa pamrih rela mengurangi jam kerja mereka daripada melihat seorang teman di-PHK, yang membuat kita keluar dari
kegelapan. Adalah keberanian para pemadam kebakaran untuk menerobos masuk ke rumah yang penuh asap, dan juga kesediaan orang tua untuk membesarkan anak,
yang kelak akan menentukan nasib kita.

Tantangan kita mungkin baru. Alat-alat yang kita gunakan untuk mengatasinya mungkin baru. Tetapi pada nilai-nilai itulah keberhasilan kita bergantung - yaitu kerja keras dan kejujuran, ketabahan dan berlaku secara adil, toleransi dan rasa ingin tahu, kesetiaan dan patriotisme - semua itu sudah
lama ada. Semua itu memang benar. Semua itu telah menjadi kekuatan kemajuan sepanjang sejarah. Jadi yang dituntut sekarang adalah kembalinya kepada nilai-nilai ini. Apa yang diperlukan dari kita sekarang ini adalah era
pertanggungjawaban yang baru - suatu pengakuan, dari tiap orang Amerika, bahwa kita mempunyai kewajiban bagi diri kita sendiri, bagi negara kita dan bagi dunia, kewajiban yang kita lakukan dengan senang hati, bukan dengan
bersungut-sungut, karena kita tahu tidak ada yang lebih memuaskan bagi jiwa kita, yang merupakan definisi karakter kita, daripada memberikan segalanya untuk menyelesaikan tugas yang sulit.

Inilah pengorbanan dan janji kewarganegaraan.

Inilah yang menjadi sumber keyakinan kita - pengetahuan bahwa Tuhan meminta kita untuk memperbaiki keadaan yang tidak pasti.

Inilah arti kebebasan dan kepercayaan kita- mengapa laki-laki dan perempuan dan anak-anak dari tiap ras dan tiap keyakinan bisa ikut dalam perayaan di lapangan yang indah ini, dan mengapa seorang lelaki yang ayahnya lebih 60
tahun lalu mungkin tidak dilayani di restoran, sekarang bisa berdiri di depan anda untuk diambil sumpahnya sebagai presiden.

Jadi marilah kita hari ini mengenang siapa kita dan sejauh mana jalan yang kita tempuh. Pada tahun kelahiran Amerika, pada bulan yang terdingin, sekelompok patriot berkumpul di depan api unggun yang mulai padam di bantaran sungai yang beku. Ibukota telah ditinggalkan, musuh terus maju,
salju tampak berlumuran darah. Pada saat itu, ketika nasib revolusi kita sangat diragukan, bapak bangsa kita memerintahkan supaya kalimat berikut dibacakan kepada semua rakyat Amerika:

“Beritahukanlah pada dunia masa depan, bahwa di tengah musim dingin, saat apapun tiada kecuali harapan dan kebajikan - bahwa kota dan negara, waspada
akan bahaya bersama, akhirnya bersatu untuk menghadapinya. “

Amerika, dalam menghadapi musuh bersama, dalam masa sulit kita ini, mari kita ingat kata-kata emas itu. Dengan harapan dan kebajikan, mari kita hadapi bersama sekali lagi sungai beku ini, dan bertahan dari badai apapun yang akan tiba. Biarkan cucu-cucu kita berkata bahwa kita telah diuji dan kita menolak untuk mengakhiri perjalanan ini, bahwa kita tidak mundur dan mata kita terpaku ke ufuk fajar dan dengan berkat Tuhan, kita meneruskananugerah kebebasan dan mengantarkannya dengan selamat bagi generasi masa
depan.