Friday, January 23, 2009

Krisis Global yang berawal dari krisis lingkungan ?

Saat ini kita semua panik akan krisis global, beberapa negara sudah masuk dalam masa resesi, kekwatiran sudah mulai memuncak mulai dari penurunan suku bunga tiap negara sampai dengan langkah G-20 yang dianggap sebagai langkah untuk menghentikan krisis global. Ternyata krisis global yang berasal dari program ”mortage” di Amerika yang meruntuhkan lembaga keuangan seperti Lehman Brothers dkk membuat semua orang kena getah, ibarat amerika yang memakan cempedak kita yang menerima baunya plus getahnya. Memang sistem kapitalis yang sudah diagung –agungkan amerika saat ini sudah meledak, saat ini sudah mengincar korban, hingga negara yang tidak berdosa.



Krisis global merupakan pengalaman yang cukup berharga untuk kita semua, bagaimana tidak kondisi global saat ini memungkinkan semua orang untuk merasakan kondisi dibelahan manapun seperti ungkapan dunia makin kecil saja. Diperkirakan ditahun 2009 jumlah pengganguran di indonesia yang terkena PHK sekitar 2 juta orang, semua orang pusing kepala pastinya, was –was akan terkena dampak dari krisis ini, sayapun demikian.



Krisis global yang dianggap kalangan adalah krisis ekonomi karena berhubungan langsung kredit macet yang dialami program ”mortage” di amerika yang menyeret eropa, karena eropa merupakan kantong donatur untuk kredit rumah ”mortage”, sehingga uang yang dipinjam tak dapat kembali dan memerosotkan nilai beli masyarakat di amerika. Yang berakibat juga pada permintaan impor amerika menurun sehingga dollarpun tidak mengalir ke negara ketiga seperti indonesia, menyebabkan kekayaan negara (dollar) tergoncang karena dollar kembali kerumah untuk memulihkan kondisi krisis.



Budaya membeli adalah budaya yang saat ini melanda hampir disemua negara, tidak terkecuali di Indonesia, kalau kita berjalan ke supermarket atau mall tidak hentinya orang untuk berbelanja, belanja dan belanja. Gaya hidup berbelanja dianggap trend fashion dan mengikuti mode dalam pergaulan tetapi apakah kita sadar sebenarnya kita hanyalah diperalat oleh pengusaha untuk mengeruk uang sebesar – besarnya dari kita.



Dengan laju pembeli membeli barang maka akan berimbas pada lajunya ekspolitasi alam untuk dijadikan barang jadi yang akan dijual, contoh handphone pernahkah kita membayangkan bahwa komponen handphone berasal dari berbagai negara seperti cina dan afrika juga berapa banyak sumberdaya alam yang dipakai sehingga dapat sampai ke indonesia dan sampai ketangan kita. Krisis global memang akan diawali oleh krisis lingkungan, penjarahan terhadap lingkungan untuk memenuhi nafsu membeli kita. Kita tidak sadar akan hal tersebut. Kita yang mengangap diri kita pemerhati lingkungan tetapi kadang tidak pernah berfikir akan keberlanjutan lingkungan kita.



Krisis membuat kita sadar bahwa kita akan selalu untuk dipaksa membeli dan membeli sehingga roda perekonomian akan berjalan, tetapi kalau kita memahami sebenarnya produk yang kita beli hanya akan memperkaya golongan orang tertentu dan mematikan produk lokal kita. Jadi mari kita mulai membeli barang – barang lokal mulai dari makanan dan pakaian. Karena barang – barang lokal selain murah juga tidak terlalu menguras sumberdaya alam sampai ditangan kita. Berhentilah mendewakan tren fashion yang hanya akan membuat kita pusing dengan tren yang terus berubah dan iklan yang terus membuat kita harus membeli. kitapun berperan aktif dalam pengrusakan lingkungan dengan bergaya hidup konsumtif, mari kita memualai dari yang kecil sehingga akan mulai mengubah bumi ini. Belilah yang kita butuhkan saja, berhentilah menuruti hawa nafsu kita dalam berbelanja, belanjalah sesuai kebutuhan bukan keinginan. Mari kita bergerak sekarang. Sekarang dan saat ini. ()

No comments: